Dinas Kesehatan kota Surabaya terus melakukan
inovasi dalam mengatasi masalah gizi buruk. Salah satunya adalah dengan
menyelenggarakan program TFC (Terurapetic Feeding Centre) yang diperkenalkan
pada masyarakat dalam roadshow kesehatan.
TFC atau yang bisa disebut sebagai panti
pemulihan gizi buruk ini bertujuan merehabilitasi gizi buruk (berat badan
sangat kurus) agar dapat mencapai berat badan ideal. Saat ini sudah ada dua
TFC, yakni di Puskesmas Dupak dan Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Puskesmas
tersebut melayani konsultasi gizi balita sehat, konsultasi balita BGM (Bawah
Garis Merah), konsultasi balita gizi buruk, konsultasi balita 2T rujukan
posyandu, konsultasi balita gizi lebih (obesitas), konsultasi ibu hamil dan
menyusui. Selain itu ada perawatan balita gizi buruk dan rawat inap balita gizi
buruk.
Syarat rujuk atau rawat inap TFC antara lain:
1.
Warga
Surabaya
2.
Menyertakan
foto copy kartu susunan keluarga (KSK)
3.
Menyertakan
foto copy KTP orang tua
4.
Foto
Copy akte kelahiran/keterangan lahir
5.
Surat
keterangan tidak mampu
6.
Surat
rujukan dari puskesmas asal.
Sedangkan untuk warga
non Surabaya harus menyertakan;
1.
Surat
keterangan domisili
2.
Foto
copy KTP orang tua
3.
Foto
copy akte kelahiran
4.
Surat
rujukan dari puskesmas asal
5.
Foto
copy KSK
Dinkes menargetkan tahun 2015 penderita gizi
buruk bisa ditekan hingga dibawah 1%. Untuk tahun 2011 penderita gizi buruk ada
di angka 0,8%.
Tujuan
pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
dilakukan secara berkelanjutan (termasuk penanggulangan kurang gizi).
Masalah gizi erat
kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan
menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup
sehat.
Status
gizi dipengaruhi
oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara kompleks :
Di
tingkat rumah tangga status gizi dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga
menyediakan pangan yang cukup baik kuantitas maupun kualitasnya,
Asupan
gizi ibu dan anak dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan perilaku serta keadaan
kesehatan anggota rumah tangga.
Gizi
buruk (malnutrition) adalah suatu istiah teknis yang umumnya diapakai oleh
kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran, Gizi buruk adalah: bentuk
terburuk/parah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Gizi buruk
membawa dampak bukan hanya pada kehidupan anak-anak yang masih balita, anak
berusia muda, akan tetapi saat ini telah terjadi pada hampir semua golongan
umur.
Menurut
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk yaitu:
1. Keluarga miskin;
2. Ketidaktahuan orang
tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak.
3. Faktor penyakit
bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan
diare.
Sedangkan
menurut UNICEF (1988), ada 2 faktor penyebab utama, antara lain :
1. Penyebab Langsung : Asupan
Makanan, Infeksi Penyakit
2. Penyebab Tidak Langsung : Pola Asuh
Anak, Ketersediaan Pangan, Layanan Kesehatan/Sanitasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar